Kamis, 30 Oktober 2014

Bertanam Kacang Sayur


I. Pendahuluan

     Tanaman sayuran mempunyai arti penting karena dapat menghasilkan sayur yang sangat diperlukan terutama oleh keluarga. Kesadaran masyarakat dalam usaha meningkatkan nilai gizi makanan sehari-hari semakin nyata. Untuk itu peningkatan produksi sayur-sayuran penting sekali.
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin B dan vitamin C. Karena menu Indonesia kekurangan zat kapur, maka perlu diketahui macam sayuran yang banyak mengandung mineral tersebut. Diantaranya bayam, daun kacang panjang, daun kecipir, daun pepaya, buncis, seledri dan lain-lain. Dari contoh diatas, kita ambil tanaman kacang panjang yang merupakan sayuran yang dapat dimakan daun beserta buahnya.
     Kacang panjang atau Vigna sinensis tergolong tanaman sayur dari jenis kacang-kacangan dimana hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Polong muda kacang panjang banyak mengandung vitamin A, B dan vitamin C, sedangkan bijinya yang sudah ada mengandung protein cukup tinggi (17-23 persen). Kacang panjang mengandung protein 2,7 gram, lemak 0,3 gram, hidratarang 7,8 gram dan menghasilkan 34 kalori untuk setiap 100 gram bahan berat bersih.
     Tanaman kacang panjang termasuk tanaman dataran rendah, dapat ditanam sepanjang tahun dan pertumbuhan tanaman tidak terbatas pada keadaan lingkungan selama memungkinkan untuk tumbuh. Menurut klasifikasi botani, kacang panjang termasuk famili Leguminoceae, subfamili Papilionidae, genus Vigna dan species sinensis. Adapun varitas lain adalah Vigna sinensis sinensis, Vigna sinensis unguiculata dan Vigna sinensis sesquipedalis. Dari varitas Vigna sinensis sesquipedalis yang telah ditanam adalah varitas lokal petir dan varitas lokal Depok. Varitas lokal petir dapat menghasilkan jumlah polong sedikit tetapi mempunyai ukuran pendek.
    Kacang panjang bukan tanaman  asli Indonesia, diduga berasal dari Afrika Tengah kemudian menyebar ke Asia Selatan. Merupakan tanaman penting di Cina dan India karena sebagai tanaman penutup dapat mencegah erosi, dapat dijadikan bahan dasar dalam pembuatan pupuk hijau. Sedangkan di Indonesia biasa ditanam di pematang sawah atau sebagai tanaman selingan diatantara tanaman jagung dan palawija. Pada akar-akarnya terdapat bintil akar yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menyuburkan tanah.
     Tanaman lain yang termasuk famili Leguminoceae atau kacang-kacangan yaitu buncis (Phaseolus vulgaris) yang merupakan sayuran bergizi tinggi yang telah dikenal dan cukup digemari. Tanaman buncis bukan tanaman asli Indonesia. Tempat asal primer adalah Meksiko Selatan dan Amerika Tengah, sedangkan daerah sekunder adalah Peru, Equador dan Bolivia. Tanaman buncis yang ditanam di Indonesia adalah hasil introduksi dari kurang 1000 nomor/kultivar yang berasal dari Australia, Hawai dan Belanda. Sedangkan daerah-daerah sentra produksi terdapat di Bandung, Bogor, Sukabumi, Magelang dan Buleleng. Tipe tumbuh merambat, jadi memerlukan turus untuk pertumbuhannya.
    Sekarang telah dilakukan usaha pemuliaan tanaman untuk mendapatkan jenis-jenis buncis yang tipe tumbuhnya tidak merambat. Dari hasil penelitian telah dipilih 7 nomor/kultivar yang mempunyai kualitas polong muda baik serta mempunyai nilai produksi tinggi, seperti varitas Monel, Hawkesbury Wonder, Rich green, Sprite. Bila bertujuan untuk memproduksi bijinya (kacang jogo), maka varitas Hawkesbury Wonder yang lebih baik karena bijinya besar, berwarna coklat keunguan, sedangkan untuk produksi kacang buncis maka varitas Rich green lebih menarik bentuknya dan enak rasanya.
Polong muda tanaman kacang buncis kaya akan vitamin A dan mengandung 2,4 gram protein, 0,2 gram lemak, 7,7 gram hidratarang dan menghasilkan 35 kilo kalori. Bijinya yang sehari-hari disebut kacang jogo merupakan sumber protein nabati dengan kadar protein kurang lebih 35,1 persen. Tetapi kacang jogo ini rasanya hambar sehingga tidak enak bila hendak dijadikan sayur.
    Pada umumnya jenis pangan dari kacang-kacangan mengandung protein dan lemak cukup tinggi, karena itu jika dikombinasikan dengan jenis makanan pokok yang mengandung hidratarang maka jenis pangan dari kacang-kacangan mempunyai kemungkinan besar untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di Indonesia.


KACANG PANJANG (Vigna sinensis)
BAB I. BERCOCOK TANAM


1. Penyiapan kebun

     Sebaiknya letak kebun dipilih dekat dengan rumah. Hal ini untuk memudahkan perawatan yang seksama pada waktu-waktu tertentu. Kebun harus mudah mendapat air dan terlindung dari pengaruh angin kencang karena tidak terlindung oleh pohon-pohon besar, agar tanaman sayuran cukup mendapat cahaya matahari dan tanaman pelindung harus dijaga agar akar-akarnya tidak saling berebut air, dan unsur-unsur hara dengan tanaman sayurannya.

2. Pengolahan tanah

     Tanaman kacang panjang dapat diusahakan hampir pada tiap jenis tanah, tetapi untuk memperoleh hasil yang optimum akan lebih baik bila ditanam pada tanah yang subur gembur dan ringan. Apabila memanfaatkan tanah berat, dalam pengolahannya dicampur dengan pasir atau abu. Cara lain, yakni dengan menambahkan pupuk hijau, pupuk kandang, kompos dan lain-lain. Tanah secara berangsur-angsur diperdalam dengan mencangkul kemudian diratakan sehingga akan tercampur sedikit antara lapisan tanah bawah dengan lapisan tanah atas yang merupakan lapisan produktif. Mengerjakan lapisan tanah atas sedalam 15-20 cm sangat baik untuk kebanyakan tanaman sayuran. Pengolahan tanah untuk membuat bedengan harus baik, mengandung banyak pori-pori tanah. Adanya rongga didalam tanah ini memungkinkan terjadinya pertukaran gas diantara tanah dengan udara luar.
     Setelah remah, tanah disusun menjadi bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang 300-400 cm. Arah bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang 300-400 cm. Arah bedengan dibuat membujur dari Utara-Selatan, dan tanah dibiarkan terbuka untuk mendapat sinar matahari selama kurang lebih 5 hari. Hal ini perlu untuk mengurangi keasaman tanah, memperbaiki aerasi serta memudahkan pemberantasan rumput-rumputan yang akan tumbuh kemudian.

3. Penanaman

a. Cara bercocok tanam

Cara bercocok tanam kacang panjang seprti umumnya utnuk jenis tanaman sayur-sayuran adalah pada bedengan-bedengan. Penanaman pada bedengan dapat dilakukan dengan menanam biji sedangkal mungkin, kurang lebih sedalam 4 cm. Karena tanah bedengan itu telah diolah sedemikian rupa sehingga mudah disiram. Khusus untuk tanah yang kandungan pasirnya tinggi, dimana akan lebih cepat mengering, maka penanaman biji dapat dilakukan lebih dalam dibanding pada tanah-tanah biasa. Dalam tiap lubang ditanam 3 butir biji. Hal ini perlu untuk mencegah kemungkinan apabila dalam tiap lubang ternyata 2 butir biji tidak tumbuh, maka masih tersisa 1 butir biji yang akan tumbuh.

b. Waktu tanam